Senin, 25 Maret 2013



a. Definisi Bidan
 Ikatan
Bidan
Indonesia telah menjadi anggota ICM sejak tahun 1956,dengan demikian seluruh kebijakan dan pengembangan profesi kebidanan diIndonesia merujuk dan mempertimbangkan kebijakan ICM.
Definisi Bidan
menurut
International Confederation Of Midwives
(ICM) yangdianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dandiakui oleh WHO dan
Federation of International Gynecologist Obstetrition
(FIGO). Definisi tersebut secara berkala di review dalam pertemuanInternasional / Kongres ICM. Definisi terakhir disusun melalui konggres ICMke 27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia ditetapkan sebagaiberikut:
Bidan
adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan
Bidan
yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, sertamemenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah(lisensi) untuk melakukan praktik 
Bidan
.

Bidan
diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab danakuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikandukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan danmasa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri danmemberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakupupaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibudan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, sertamelaksanakan tindakan kegawat-daruratan.

Bidan
mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan,tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga danmasyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhananak.

Bidan
dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah,masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.

b
. Pengertian Bidan Indonesia
 Dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi masyarakatIndonesia, maka Ikatan
Bidan
Indonesia (IBI) menetapkan bahwa
 
Bidan
Indonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dari pendidikan
Bidan
yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah NegaraRepublik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untukdiregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untukmenjalankan praktik kebidanan.
Bidan
diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab danakuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikandukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan danmasa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri danmemberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakupupaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibudan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, sertamelaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
Bidan
mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan,tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga danmasyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal danpersiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatanperempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhananak.
Bidan
dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah,masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.
c. Ke
b
idanan/
Midwifery 

Ke
b
idanan
adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seniyang mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui,masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan menopause,bayi baru lahir dan balita, fungsi±fungsi reproduksi manusia sertamemberikan bantuan/dukungan pada perempuan, keluarga dankomunitasnya
d.Pelayanan Ke
b
idanan
Midwifery Service)

Pelayanan ke
b
idanan
adalah bagian integral dari sistem pelayanankesehatan yang diberikan oleh
Bidan
yang telah terdaftar (teregister) yangdapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
http://htmlimg3.scribdassets.com/9cgb8hcg1slv736/images/2-274b32eb55.pnghttp://htmlimg3.scribdassets.com/9cgb8hcg1slv736/images/2-274b32eb55.pnghttp://htmlimg3.scribdassets.com/9cgb8hcg1slv736/images/2-274b32eb55.png
e. Praktik Kebidanan
Praktik Kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan oleh Bidan yang bersifat otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya,didasari etika dan kode etik Bidan.
f. Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen Asuhan Kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir yang digunakan oleh Bidan dalam menerapkan metode pemecahanmasalah secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisa data,diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
g. Asuhan Kebidanan
 Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakanyang dilakukan oleh Bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkuppraktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalammemberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalahdalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana.
Paradigma Kebidanan
Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegangpada paradigma, berupa pandangan terhadap manusia / perempuan,lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan / kebidanan dan keturunan.
a.       Perempuan
 Perempuan sebagimana halnya manusia adalah mahluk bio-psiko-sosio-kultural yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang unik, danbermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangan. Perempuansebagai penerus generasi, sehingga keberadaan perempuan yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sangat diperlukan.Perempuan sebagai sumber daya insani merupakan pendidik pertamadan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan olehkeberadaan/kondisi perempuan/Ibu dalam keluarga. Para perempuan dimasyarakat adalah penggerak dan pelopor peningkatan kesejahteraankeluarga.
b.      Lingkungan
 Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu padawaktu melaksanakan aktifitasnya, baik lingkungan fisik, psikososial,biologis maupun budaya. Lingkungan psikososial meliputi keluarga,kelompok, komunitas dan masyarakat. Ibu selalu terlibat dalam interaksikeluarga, kelompok, komunitas, dan masyarakat.Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan kompleks yangtelah dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan sosial yang terdiri dariindividu, keluarga dan komunitas yang mempunyai tujuan dan sistemnilai.Perempuan merupakan bagian dari anggota keluarga dari unit komunitas.Keluarga yang dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi olehlingkungan di mana dia berada. Keluarga dapat menunjang kebutuhansehari-hari dan memberikan dukungan emosional kepada ibu sepanjangsiklus kehidupannya. Keadaan sosial ekonomi, pendidikan, kebudayaandan lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatanreproduksi perempuan.
c.       Perilaku
 Perilaku merupakan hasil seluruh pengalaman serta interaksi manusiadengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikapdan tindakan
d.      Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidananadalah bagian integral dari sistem pelayanankesehatan yang diberikan oleh
Bidan yang telah terdaftar (teregister)yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanankesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga,sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecilbahagia dan sejahtera. 
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakatyang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan danpemulihan pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi:
1. Layanan Primer ialah layanan Bidanyang sepenuhnya menjadianggung jawab Bidan.
2. Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh Bidan sebagai anggota timyang kegiatannya dilakukan secara bersamaanatau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanankesehatan.3. Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh Bidan dalam rangka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknyayaitu pelayanan yang dilakukan oleh Bidan, dalam menerima rujukandari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh Bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secarahorizontal maupun vertical atau meningkatkan keamanan dankesejahteraan ibu serta bayinya.
                                                                                                               

A.      Pengertian Kebidanan
Kebidanan adalah ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu atau multi disiplin yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen, untuk dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, dan bayi baru lahir. Pelayanan kebidanan tersebut meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan konseling dan pendidikan kesehatan terhadap individu, keluarga dan masyarakat.
Kebidanan adalah seni dan praktek yang mengkombinasikan keilmiahan, filosofi dan pendekatan pada manusia sebagai syarat atau ketetapan dalam pemeliharaan kesehatan wanita dan proses reproduksinya yang normal, termasuk kelahiran bayi yang mengikutsertakan keluarga dan atau orang yang berarti lainnya. Lang,1979.

B. Fungsi Etika Dan Moralitas Dalam Pelayanan Kebidanan
2. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien
3. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yg merugikan/membahayakan orang lain
4. Menjaga privacy setiap individu
5. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
6. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa alasannya
7. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu masalah
8. Menghasilkan tindakan yg benar
9. Mendapatkan informasi tenfang hal yg sebenarnya
10. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik, buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yg berlaku pada umumnya
11. Berhubungan dengans pengaturan hal-hal yg bersifat abstrak
12. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
13. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
14. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di dalam organisasi profesi
15. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yg biasa disebut kode etik profesi.

C. Hak Kewajiban Dan Tanggungjawab
Hak dan kewajiban adalah hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pasien memiliki hak terhadap bidan atas pelayanan yang diterimanya. Hak pasti berhubungan dengan individu, yaitu pasien. Sedangkan bidan mempunyai kewajiban/keharusan untuk pasien, jadi hak adalah sesuatu yang diterima oleh pasien. Sedang kewajiban adalah suatu yang diberikan oleh bidan. Seharusnya juga ada hak yang harus diterima oleh bidan dan kewajiban yang harus diberikan oleh pasien.
a. Hak Pasien
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien/klien:
1) Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit atau instusi pelayanan kesehatan.
2) Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3) Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa diskriminasi.
4) Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya.
5) Pasien berhak mendapatkan ;nformasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas dan bayinya yang baru dilahirkan.
6) Pasien berhak mendapat pendampingan suami atau keluarga selama proses persalinan berlangsung.
7) Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan seuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
8) Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dad pihak luar.
9) Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengatahuan dokter yang merawat.
10) Pasien berhak meminta atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.
11) Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi:
a) Penyakit yang diderita
b) Tindakan kebidanan yang akan dilakukan
c) Alternatif terapi lainnya
d) Prognosisnya
e) Perkiraan biaya pengobatan
12) Pasien berhak men yetujui/mem berikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
13) Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggungjawab sendiri sesuadah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
14) Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
15) Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
16) Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.
17) Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
18) Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus mal¬praktek.

b. Kewaiiban Bidan
1) Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.
2) Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi dengan menghormati hak-hak pasien.
3) Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.
4) Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi suami atau keluarga.
5) Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
6) Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien.
7) Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan dilakukan serta risiko yang mungkiri dapat timbul.
8) Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (informed consent) atas tindakan yang akan dilakukan.
9) Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.
10) BidanwajibmengikutiperkembanganIPTEKdanmenambahilmupengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal.
11) Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secra timbal balik dalam memberikan asuhan kebidanan.


KESIMPULAN
Dalam upaya mendorong profesi keperawatan dan kebidanan agar dapat diterima dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan nilai-nilai keperawatan/kebidanan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat atau bidan yang menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan atau kebidanan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasen, penghormatan terhadap hak-hak pasen, akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan atau kebidanan















1 komentar: